RidhamTeknik – Portable hardness tester dan bench hardness tester sama-sama digunakan untuk mengukur tingkat kekerasan material, namun keduanya memiliki karakteristik, fungsi, serta keunggulan yang berbeda. Secara umum, perbedaan utama terletak pada mobilitas, akurasi, dan kondisi penggunaan. Portable hardness tester lebih fleksibel untuk pengujian di lapangan, sementara bench hardness tester unggul dalam ketelitian dan kestabilan hasil pengukuran di laboratorium.
Kalau Anda bekerja di bidang manufaktur, metalurgi, atau quality control, pasti sudah tidak asing dengan alat yang satu ini yaitu hardness tester. Alat ini menjadi “senjata utama” untuk menentukan kualitas suatu logam atau material padat melalui pengukuran tingkat kekerasannya.
Nah, meski sama-sama digunakan untuk tujuan tersebut, ternyata hardness tester hadir dalam dua tipe utama: portable hardness tester dan bench hardness tester.
Ini Perbedaan Portable Hardness Tester dan Bench Hardness Tester
Sekilas keduanya tampak serupa, tapi sebenarnya memiliki perbedaan signifikan yang membuat penggunaannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Yuk, kita bahas satu per satu perbedaannya agar Anda tidak salah pilih saat menentukan alat pengujian yang tepat.
1. Portabilitas: Mana yang Lebih Fleksibel?
Dari segi kemudahan penggunaan, portable hardness tester jelas lebih unggul. Sesuai namanya, alat ini dirancang dengan ukuran kecil dan bobot ringan sehingga mudah dibawa ke mana saja. Anda bisa langsung melakukan pengujian di lapangan tanpa harus memindahkan benda kerja ke laboratorium. Hal ini sangat berguna, terutama untuk material berukuran besar atau benda yang sulit dipindahkan, seperti pipa, struktur baja, atau komponen mesin di lokasi proyek.
Sebaliknya, bench hardness tester memiliki ukuran besar dan berat yang bisa mencapai puluhan kilogram. Alat ini tidak bisa dibawa ke lapangan karena memang dirancang untuk penggunaan tetap di laboratorium. Biasanya digunakan untuk menguji sampel logam dengan bentuk dan ukuran standar, yang dapat dipotong dan dipasang di meja uji. Jadi, untuk pekerjaan yang menuntut mobilitas tinggi, portable hardness tester adalah pilihan yang paling praktis.
2. Cara Pembacaan Hasil: Digital vs Mekanis
Salah satu keunggulan modern dari portable hardness tester adalah sudah dilengkapi digital LCD display yang menampilkan hasil pengukuran secara langsung dalam angka. Ini membuat proses pembacaan menjadi lebih cepat dan efisien.
Sementara itu, sebagian besar bench hardness tester konvensional masih menggunakan mechanical dial dengan jarum penunjuk. Metode ini cukup akurat, tetapi pembacaannya bisa sedikit merepotkan dan rentan terjadi kesalahan jika jarum bergeser. Walau kini sudah ada bench hardness tester versi digital, harganya biasanya lebih tinggi. Jadi, dalam hal kemudahan dan kecepatan membaca hasil, portable hardness tester masih unggul.
3. Dukungan Satuan Kekerasan
Portable hardness tester juga memiliki fleksibilitas dalam hal satuan pengukuran. Alat ini biasanya mendukung berbagai sistem kekerasan seperti Brinell, Vickers, Rockwell, Shore, hingga Leeb, bahkan bisa mengonversi antar satuan dengan mudah.
Sedangkan bench hardness tester umumnya hanya mendukung satu jenis satuan kekerasan tertentu, tanpa kemampuan konversi. Karena itu, untuk pengujian yang membutuhkan hasil lintas standar atau pembandingan antar metode, portable hardness tester jauh lebih efisien.
4. Rentang dan Kondisi Pengujian
Dari sisi kondisi penggunaan, portable hardness tester tidak membatasi bentuk benda kerja. Anda bisa menggunakannya pada material dengan bentuk tidak beraturan, seperti gear atau komponen mesin yang melengkung. Namun, ada batasan ketebalan minimal sekitar 5 mm agar hasil pengujian tetap akurat.
Sementara bench hardness tester memiliki persyaratan lebih ketat. Umumnya hanya bisa digunakan untuk sampel standar dengan bentuk dan ukuran tertentu. Walaupun begitu, alat ini tetap berguna untuk menguji benda kerja berukuran kecil secara presisi, menjadikannya pelengkap ideal bagi portable hardness tester.
5. Akurasi dan Stabilitas
Nah, di bagian ini bench hardness tester memegang keunggulan. Karena menggunakan metode static pressure, hasil pengukuran yang dihasilkan cenderung lebih stabil dan memiliki tingkat akurasi tinggi. Alat ini sangat cocok untuk kebutuhan laboratorium yang menuntut konsistensi hasil.
Sebaliknya, portable hardness tester biasanya menggunakan metode dynamic measurement, yang memungkinkan sedikit deviasi pada hasil pengukuran. Meskipun begitu, tingkat akurasi alat ini sudah cukup baik untuk kebutuhan inspeksi cepat di lapangan.
6. Berat dan Kelengkapan Alat
Portable hardness tester terkenal ringan dan praktis. Beberapa model modern bahkan sudah dilengkapi printer mini yang dapat mencetak hasil pengujian langsung di tempat. Sementara itu, bench hardness tester bisa memiliki berat hingga 80 kg atau lebih, sehingga tidak mungkin digunakan di luar laboratorium.
Baik portable hardness tester maupun bench hardness tester memiliki keunggulan masing-masing. Jika Anda membutuhkan alat yang mudah dibawa, cepat digunakan, dan fleksibel untuk berbagai jenis material, maka portable hardness tester adalah pilihan terbaik. Namun, jika prioritas Anda adalah ketelitian tinggi, stabilitas, dan hasil yang konsisten untuk pengujian laboratorium, maka bench hardness tester akan lebih tepat.
Pada akhirnya, pilihan alat tergantung pada kebutuhan industri Anda , apakah lebih sering bekerja di lapangan atau di laboratorium. Dengan memahami perbedaan keduanya, Anda bisa menentukan investasi alat uji kekerasan yang paling efisien dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Anda.
Ridham Teknik distributor berbagai macam alat teknik dan industri menjual Portable Hardness Tester dan Bench Hardness Tester dari berbagai macam brand.
Cek produk Portable Hardness Tester di sini : Jual Portable Hardness Tester
Cek produk Bench Hardness Tester di sini : Jual Bench Hardness Tester
Kami melayani pengiriman ke berbagai kota di seluruh Indonesia. Hubungi kami :
Whatsapp 1 : 0852 8305 2305
Whatsapp 2 : 0823 2364 4140
Email : sales2rtm@gmail.com